Tidak ada yang salah ketika setiap individu mempertahankan argumen masing-masing
Tidak ada yang salah ketika setiap individu ingin dihargai individu lain
Yang salah hanyalah ketika setiap individu tidak menghargai argumen individu lain
MARI KITA TULIS
Saturday, April 27, 2013
Monday, February 11, 2013
Ongkos Pengalaman ke Malaysia dan Singapura
Sudah mulai bosan menceritakan Malaysia and Singapore, First Experience. Memang benar, seindah apapun pengalamanmu tapi kalau kamu tidak handal dalam menceritakannya maka akan terasa hambar dan membosankan. Bahkan saking hambarnya, walaupun dituang garam segudang oleh Kementerian Pergaraman juga akan tetap terasa hambar. Lebih baik mari kita berhitung ongkos pengalaman, siapkan kalkulator dan sempoa, atau kalkulator berbentuk sempoa atau mungkin sempoa berbentuk kalkulator.
Booking via OnLine
Air Asia 576.000 IDR
Air Asia 576.000 IDR
(Surabaya-Kuala Lumpur PP, pesan April 2012, terbang Oktober 2012)
Kereta Senandung Sutera 132.000 IDR
Kereta Senandung Sutera 132.000 IDR
(Malaysia-Singapura, tempat tidur atas, pesan H-14)
Kereta Senandung Sutera 99.000 IDR
Kereta Senandung Sutera 99.000 IDR
(Singapura-Malaysia, duduk, pesan H-14)
Red Palm Hostel 211.200 IDR
Red Palm Hostel 211.200 IDR
(di Bukit Bintang Malaysia, untuk 2 malam, pesan H-14)
17-18 Okt
Bis Semarang-Surabaya 55.000 IDR
Taxi Terminal-Bandara 50.000 IDR
Tax Bandara 150.000 IDR
Perdana DiGi 23 RM
Bis Semarang-Surabaya 55.000 IDR
Taxi Terminal-Bandara 50.000 IDR
Tax Bandara 150.000 IDR
Perdana DiGi 23 RM
(Saldo sekitar 15 RM)
Skybus 8 RM
(Bandara LCCT-KL Sentral)
Makan 15 RM
(Ayam Goreng di KL Sentral)
Bis 4,3 RM
(KL Sentral-Genting)
Indoor Theme 30 RM
(Permainan Indoor di Genting)
Air Mineral 1,5 Liter 5 RM
Bis 4,3 RM
Bis 4,3 RM
(Genting-KL Sentral)
Makan 10 RM
(BigMac Mcd di KL Sentral)
19 Okt (Full Day in Singapore)
Top Up EZ Link 10 S$
(EZ Link pinjam teman, Arka, jadi saya hanya top up saja)
Air Mineral 600 ML 1,5 S$
Tiket MRT Sentosa 3,5 S$
Makan 2 S$
(Nasi Lemak ala Singapura, nasi+telur+(semacam daging tapi seperti tempe) di Marina Bay)
20 Okt
Mandi 5 RM
(ruang ganti, sabun, sampo di KL Sentral)
Makan 4 RM
(Nasi Lemak ala Malaysia, nasi+telur+sambal+teri goreng di KL Sentral)
Minum 4 RM
(Teh Tarik 2 gelas)
KTM 2 RM
(Kereta KL Sentral-Batu Caves)
KTM 3 RM
(Kereta Batu Caves-KL Sentral)
LRT 3,7 RM
(KL Sentral-Bukit Bintang)
Makan 7 RM
(Nasi Lemak Spesial, nasi+telur+sambal+teri+ayam goreng di Bukit Bintang)
21 Okt
LRT 5 RM
(Bukit Bintang-Pasar Seni)
Makan 10 RM
(Nasi Briyani, nasi kaldu ala India+ayam super besar)
Bis Wisata FREE
(keliling Kuala Lumpur+Petronas Twin Towers+kembali ke Bukit Bintang)
Makan 4 RM
(Pop Mie 2 bungkus di Bukit Bintang)
22 Okt
Monorail 2 RM
Monorail 2 RM
(Bukit Bintang-KL Sentral)
AeroBus 8 RM
(KL Sentral-Bandara LCCT)
Makan 5 RM
(Double Sandwich di Bandara LCCT)
(Double Sandwich di Bandara LCCT)
Makan 15.000 IDR
(Nasi Goreng di Terminal Surabaya)
Preman 5.000 IDR
(dipalak preman terminal)
Bis 50.000 IDR
(Surabaya-Semarang)
JADI TOTAL ONGKOS PENGALAMAN ADALAH
1.342.200 IDR + 162,3 RM + 17 S$ ATAU 2.007.990 IDR
Catatan:
1. Kurs saat itu: 1 RM = 3300 IDR, 1 S$ = 7600 IDR.
2. Biaya diatas tidak termasuk oleh-oleh.
3. Perhitungan biaya KTM Intercity (Kereta Malaysia-Singapura) sebagai berikut. Beli di Malaysia, 40 RM (132.000 IDR), beli di Singapura 40 S$ (304.000 IDR). Nominal sama tetapi jika di-kurs-kan ke rupiah akan terasa sangat berbeda, jadi jika ingin Malaysia-Singapura PP lebih baik tiket pulang beli di Malaysia sekalian.
4. Biaya diatas tidak termasuk biaya pijat ketika sampai rumah, iya sih dapat pengalaman tapi kaki memar semua, jalan terus tanpa ampun. Membawa koyo cabe atau balsem yang sangat panas sangat dianjurkan.
5. Semoga rincian biaya ini bisa memberikan gambaran kepada pembaca setia yang suwung.
Saturday, January 26, 2013
Malaysia and Singapore, First Experience (Part II)
Tanggal 19 Oktober 2012 tepat pukul 05.00 Waktu Ih Singapura (WIS) saya tiba di Woodlands Train Checkpoint (WTC), stasiun kereta di Woodlands, Singapura. Sebelum keluar dari stasiun, penumpang kereta harus masuk ruang imigrasi buat cek paspor, sebelumnya ambil blangko putih dulu buat diisi tujuan dan mau ngapain aja di Singapura. Tiba giliran saya buat cek paspor oleh petugas imigrasi, yang ngecek cewek dan pikiran saya mbak ini tidak akan se ekstrim yang cowok tapi ternyata saya salah besar. Setelah dicek si mbak ini bilang "oke, follow me" pikiran saya ohh mbaknya ini mau nunjukin akun twitternya tapi ternyata saya diajak ke kantor imigrasi, ya salaaam.. saya ditahan! saya diintrograsi 3 petugas selama 30 menit. Saya pikir ini karena paspor saya masih bersih dari cap Singapura alias saya baru pertama kali ke Singapura maka dari itu saya perlu perlakuan khusus. Selama 30 menit itu, kurang lebih seperti inilah percakapan kami Imigrasi (I) Saya (S)
I : Where will you go?


I : Where will you go?
S : Universal Studio, Sir
I : How long?
S : One day trip, this evening i'll go back to Malay
I : Indo ya?
S : Yes, Sir
I : Bawa money berapa?
S : 77 dolar (jawabnya percaya diri banget)
I : huh? just 77 dolar? (lalu 3 petugas itu ketawa dan senyum remeh)
S : (oiya, 77 dolar itu cuman 600.000 rupiah, pantesan aja mereka ketawa, dikit banget!) don't worry Sir, this evening I'll go back to Malay and I already have a return ticket.
I : Buka uang kamu, bawa ringgit?
S : Of course, 300 ringgit.
Setelah menunjukan uang dan barang bawaan, paspor saya dicap dan saya diijinkan untuk menikmati Singapura. Thanks God! pertama kali ke Singapura dan pertama kalinya bermasalah sama petugas imigrasi. Ini baru namanya perjalanan, unforgettable moment.
Woodlands Train Checkpoint |
Woodlands Train Checkpoint |
Woodlands Train Checkpoint |
dari WTC menuju stasiun MRT Marsiling |
dari WTC menuju stasiun MRT Marsiling |
dari WTC menuju stasiun MRT Marsiling |
Keluar dari WTC, bingung banget mau naik apa dan mau kemana. Rencana sih mau ke Universal Studio dulu tapi bingung mau naik apa. Transportasi umum cuma ada 2, bis atau Mass Rapid Transit (MRT). Depan WTC cuman ada halte bis. Stasiun MRT terdekat jaraknya 2-3 KM dari WTC. Kalau naik bis, bayarnya cuma pakai koin receh atau EZ Link. Koin receh belum punya, EZ Link sudah ada dipinjami Arka tapi saldonya 0. Mau isi saldo EZ Link, bisanya di stasiun MRT. Ohmai.. akhirnya tongkrong dulu di halte bis selama 15 menit sekalian adaptasi sama udara Singapura yang cukup kering. Akhirnya saya memutuskan untuk jalan kaki menuju stasiun MRT terdekat, stasiun MRT Marsiling. Tidak susah jalan kaki di Singapura, ada jalan khusus buat pejalan kaki, dibawah pohon yang rindang, petunjuk arah jelas (misal : MRT Station walk 15 minutes) ya 15 menit beneran sampai di stasiun MRT kecuali ada acara foto alay kayak foto diatas, memanfaatkan dinding atau tempat sampah sebagai "tripod" kamera.
Sampai di Stasiun MRT Marsiling dengan basah kuyup karena keringat jalan kaki 2-3 KM, saya mampir di toilet terlebih dahulu. Lihat toiletnya, bersih dan wangi. Tapi.... masalah mulai muncul disini, TOILETNYA TIDAK PAKAI AIR TAPI PAKAI TISU. Gimana mau boker kalau enggak ada airnya, saya belum terbiasa pakai tisu pak! toloooong! ah taulah belum kebelet banget ini. Setelah galau di toilet, lalu saya top up EZ Link di loket di dalam stasiun. Aman! EZ Link sudah terisi mau kemana saja bebas.
stasiun MRT Marsiling |
stasiun MRT Marsiling |
![]() |
peta rute MRT Singapura |
Tujuan pertama ke Universal Studio/Sentosa Island, dari stasiun Marsiling menuju stasiun Harbour Front (Vivo City). Masuk MRT, buset individualis terlihat banget disini. Hampir semua penumpang terutama yang masih muda pegang smartphone dan pakai headset/earphone. Yang muda pegang smartphone, yang tua ngapain? yang tua tidur. Nah yang ngobrol? ada? enggak ada yang ngobrol. Bener-bener individualis dan beruntungnya saya tidak punya smartphone jadi suwung banget didalam MRT. MRT jalannya kenceng banget, kalau belum terbiasa harus pegangan tiang-tiang striptis biar tidak jatuh. Waktu yang ditempuh dari satu stasiun ke stasiun selanjutnya kira-kira 3-5 menit. Dan setiap 3 menit sekali PASTI ada MRT yang datang jadi tidak usah bingung kalau ketinggalan MRT, tunggu 3 menit lalu MRT selanjutnya akan datang dan itu ON TIME. Sewaktu didalam MRT, saya merasa ada sesuatu yang aneh. Saya mencium bau yang kurang sedap.. setelah saya cari ternyata bau itu dari kaos saya! kaos saya basah kuyup gara-gara jalan dari WTC ke stasiun MRT Marsiling dan saya lupa ganti kaos!! memalukan!! pantes aja orang yang berdiri disamping saya mukanya anyep. Saya turun di stasiun Jurong East, akhir dari Red Line dan sekalian pengen buru-buru ganti kaos. Oya kalau ingin tahu peta rute MRT, itu foto peta rute MRT sudah saya pasang diatas. Mudah dipahami dan juga didalam MRT ada petunjuk stasiun pemberhentian berikutnya. Jadi setiap MRT akan berhenti di sebuah stasiun, pasti diingatkan oleh petugas via audio. Kalau memperhatikan suara dan juga melihat rute jalur didalam MRT, Insya Allah tidak akan kebablasan. Trust me, it works.
Sampai juga di stasiun MRT Harbour Front (Vivo City Mall), stasiun MRT terakhir menuju Universal Studio/Sentosal Island. Saatnya menjamah Sentosa Island, pulau yang terbuat dari pasir Indonesia (katanya..)
Salah satu masalah kalau trip sendiri itu, mau foto bingung. Bingung? kenapa? iya bingung tidak ada teman yang disuruh buat ambil foto kita. Tapi jangan kuatir, kita bisa foto diri kita sendiri, alay sih. Bisa juga dengan menggunakan dinding loket masuk atau tempat sampah. Atau obsi terakhir minta tolong orang lain untuk memfotokan kita.
Puas dengan Sentosa Island, saya memutuskan untuk segera pindah haluan menuju tempat wisata yang sangat terkenal di Singapura, Merlion Statue (Marina Bay). Alhamdulillah.. cita-cita saya untuk melihat patung singa secara langsung sejak saya SD akhirnya tercapai juga. Tapi lagi-lagi sebuah masalah muncul, saya melakukan trip ini sendirian, lalu yang mau memfoto saya siapa?
Dan inilah hasil foto berkat minta tolong turis Indonesia dan turis asing.
Oya, kalau mau ke Marina Bay atau Merlion Statue via MRT, turunnya jangan di stasiun Marina Bay karena jarak stasiun Marina Bay menuju Merlion Statue jauh banget, mungkin lebih dari 5 KM. Beberapa meter sebelum sampai di Merlion Statue kaki saya sampai kram karena jalan terlalu jauh, curhat? Lebih baik turunnya di stasiun Raffles Place, mungkin jaraknya sekitar 1 KM dengan Merlion Statue. Stasiun Raffles Place berada di bawah Raffles Place Mall. Hari sudah mulai sore dan saya sudah sangat puas dengan Marina Bay, jadi saya harus melanjutkan perjalanan untuk beli oleh-oleh di Chinatown. Sebenarnya ingin ke Bugis atau Orchard Road tapi karena hari sudah petang dan trip di Singapura ini hanya 1 hari karena pukul 23.00 WIS saya harus segera ke WTC untuk kembali ke Malaysia via kereta. Lagipula siang harinya tadi saya banyak menghabiskan waktu dijalan bersama Mas Satriyo (orang Jogja yang sedang berlibur juga) untuk mencari Masjid untuk Solat Jumat. Mana harus pake kesasar lagi. Tapi akhirnya dapat Masjid, tidak begitu mewah tapi takmirnya ramah. Sebelum Solat diberi buah anggur dan apel. Setelah solat diberi teh dan susu stroberi hangat. Saya sendiri tidak tau itu budaya Muslim di Singapura atau tidak yang jelas mereka sungguh baik hati. Setelah belanja banyak barang di Chinatown, saya langsung naik MRT lagi menuju stasiun Marsiling. Saat itu pukul 19.00 WIS, jam pulang kantor, jadi stasiun MRT dan di dalam MRT ramai sekali, berjubel penuh dengan manusia yang tanpa wajah capek padahal habis kerja seharian. Saya cek saldo EZ Link masih ada jadi dari halte di dekat stasiun Marsiling menuju WTC saya naik bis, capek juga kalau harus jalan kaki lagi. Oya, di Singapura semua serba cepat dan on time, termasuk warganya dan alat transportasinya. Jalan kaki seperti lari, padahal pakai high heels 5 cm lebih (bukan judul film). Kalau di eskalator, ingin berdiri saja tanpa jalan, lebih baik berdiri di sebelah kiri karena di sebelah kanan eskalator dipergunakan untuk orang yang ingin mempercepat langkahnya. Kalau berdiri saja di kanan eskalator, jaminan deh pasti ada orang yang bilang "excuse me" atau "ehmm ehmm (ciee ciee)"
MRT menuju Sentosa Island |
Harbour Front (Vivo City Mall) |
Universal Studio |
menuju Universal Studio |
Museum Merlion |
Salah satu masalah kalau trip sendiri itu, mau foto bingung. Bingung? kenapa? iya bingung tidak ada teman yang disuruh buat ambil foto kita. Tapi jangan kuatir, kita bisa foto diri kita sendiri, alay sih. Bisa juga dengan menggunakan dinding loket masuk atau tempat sampah. Atau obsi terakhir minta tolong orang lain untuk memfotokan kita.
pakai tempat sampah |
pakai dinding loket |
pakai tangan sendiri alay! don't try this at bathroom! |
ALAY? |
minta tolong orang lain |
coba bandingkan pantai di Singapura dengan pantai di Indonesia, Indonesia itu indah kawan! |
FAILED! ini merlionnya mana? |
FAILED! |
lumayan thanks to bangku taman |
Dan inilah hasil foto berkat minta tolong turis Indonesia dan turis asing.
dikit lagi keren |
hampir keren sama aja kayak foto sendiri :) |
90% keren |
good |
Oya, kalau mau ke Marina Bay atau Merlion Statue via MRT, turunnya jangan di stasiun Marina Bay karena jarak stasiun Marina Bay menuju Merlion Statue jauh banget, mungkin lebih dari 5 KM. Beberapa meter sebelum sampai di Merlion Statue kaki saya sampai kram karena jalan terlalu jauh, curhat? Lebih baik turunnya di stasiun Raffles Place, mungkin jaraknya sekitar 1 KM dengan Merlion Statue. Stasiun Raffles Place berada di bawah Raffles Place Mall. Hari sudah mulai sore dan saya sudah sangat puas dengan Marina Bay, jadi saya harus melanjutkan perjalanan untuk beli oleh-oleh di Chinatown. Sebenarnya ingin ke Bugis atau Orchard Road tapi karena hari sudah petang dan trip di Singapura ini hanya 1 hari karena pukul 23.00 WIS saya harus segera ke WTC untuk kembali ke Malaysia via kereta. Lagipula siang harinya tadi saya banyak menghabiskan waktu dijalan bersama Mas Satriyo (orang Jogja yang sedang berlibur juga) untuk mencari Masjid untuk Solat Jumat. Mana harus pake kesasar lagi. Tapi akhirnya dapat Masjid, tidak begitu mewah tapi takmirnya ramah. Sebelum Solat diberi buah anggur dan apel. Setelah solat diberi teh dan susu stroberi hangat. Saya sendiri tidak tau itu budaya Muslim di Singapura atau tidak yang jelas mereka sungguh baik hati. Setelah belanja banyak barang di Chinatown, saya langsung naik MRT lagi menuju stasiun Marsiling. Saat itu pukul 19.00 WIS, jam pulang kantor, jadi stasiun MRT dan di dalam MRT ramai sekali, berjubel penuh dengan manusia yang tanpa wajah capek padahal habis kerja seharian. Saya cek saldo EZ Link masih ada jadi dari halte di dekat stasiun Marsiling menuju WTC saya naik bis, capek juga kalau harus jalan kaki lagi. Oya, di Singapura semua serba cepat dan on time, termasuk warganya dan alat transportasinya. Jalan kaki seperti lari, padahal pakai high heels 5 cm lebih (bukan judul film). Kalau di eskalator, ingin berdiri saja tanpa jalan, lebih baik berdiri di sebelah kiri karena di sebelah kanan eskalator dipergunakan untuk orang yang ingin mempercepat langkahnya. Kalau berdiri saja di kanan eskalator, jaminan deh pasti ada orang yang bilang "excuse me" atau "ehmm ehmm (ciee ciee)"
Chinatown |
Chinatown |
Tipe tempat duduk KTM Intercity |
Sampai di WTC pukul 20.00 WIS, 3 jam lebih cepat dari jadwal pemberangkatan kereta. Yasudah lah tak apa, cari aman daripada harus ketinggalan kereta. Selama 3 jam menunggu kereta juga bisa pijit-pijit kaki yang mulai kram lagi karena terlalu banyak jalan. Tak terasa hampir pukul 23.00 WIS, saya beserta penumpang lain bersiap-siap untuk masuk di ruang imigrasi Singapura lalu setelah keluar dari ruang tersebut kami masuk di ruang Imigrasi Malaysia. Di ruang imigrasi Singapura, paspor saya dicek lagi oleh mbak petugas yang menangkap saya sewaktu saya masuk Singapura, pemeriksaan lolos tanpa ada masalah apapun. Namun masalah muncul lagi ketika saya masuk di ruang imigrasi Malaysia. Paspor saya dicek oleh bapak petugas, dan kami melakukan percakapan, kira-kira seperti ini. Petugas (P) Saya (S)
P : Darimana? (dengan logat melayu malaysia yang sangat kental)
S : Jalan-jalan, Pak.
P : Orang Indo ya?
S : iya Pak.
P : Tinggal dimana?
S : Bukit Bintang, Pak. (saya kira, selama di Malaysia saya tinggal dimana)
P : Kamu tinggal di Indonesia bagian mana?
S : Ohh Semarang Pak, Central Java.
P : Kerja atau kuliah?
S : Kuliah, Pak.
P : Dimana?
S : UNNES Pak, Universitas Negeri Semarang.
P : Ohh UNNES, mau jadi guru ya kamu?
S : (saya speechless, tidak menyangka bapak ini tau UNNES dan tau banget kalau UNNES itu produsen guru)
P : yasudah hati-hati
S : Terima kasih Pak.
Selama di kereta saya penasaran, bapak imigrasi tadi kok tau UNNES ya? kalau orang Indonesia yang kerja di Indonesia tidak mungkin karena logat melayu malaysianya kental sekali. Ah yasudah lah, semakin proud to be UNNES student.
Thank You Singapore
*Yasudah, sekian dulu Part II nya, semoga siapa saja setelah membaca ini bisa tertidur pulas. Part III menyusul ya, saya mau beli panadol dulu, pusing banget baca ulang Part II ini.
Wednesday, January 16, 2013
Malaysia and Singapore, First Experience (Part I)
Semua berawal dari tweet @arkakaka "aku mau nonton motoGP Sepang, siapa ikut?" langsung aja saya retweet "aku kak, DM nomer HPmu" dan kami pun saling berkirim pesan pendek mengenai rencana nonton motoGP itu. Sekitar bulan Maret 2012, Arka booking tiket AirAsia untuk penerbangan Oktober 2012, padahal kami tidak tau tentang apa yang akan terjadi menuju bulan Oktober nanti, akan ada perkuliahan yang padat kah? kiamat kah? entah apa yang jelas dia berani sekali untuk booking tiket AirAsia PP 18-21 Oktober 2012 dan sampai kita tahu bahwa sekitar tanggal itu kami ada KKN, Kuliah Karo Nyepik! What a nice booking! tapi ya itulah resiko pencari tiket promo.
Dengan percaya diri booking tiket untuk ke Malaysia padahal saya sendiri belum punya passport dan tanpa persiapan sama sekali. Seminggu setelah booking tiket, saya pergi ke kantor Imigrasi Kota Semarang untuk pembuatan passport. Tet 1 bulan, passport jadi dan alhamdulillah pembuatannya tidak serumit yang dibayangkan. Day by day, month by month akhirnya mendekati hari H pemberangkatan. 2 minggu sebelum pemberangkatan, kami memutuskan untuk :
1. Tidak jadi menonton motoGP Sepang karena harga tiket masuk yang aduhai.
2. Arka pergi ke Penang dihari kedua dan saya pergi ke Singapura dihari yang sama. Ya, dihari kedua kami berpisah.
17 Oktober 2012, setelah kunjungan Bapak Bupati Semarang di Desa KKN dan setelah donor darah untuk PMI sebagai program KKN, saya dan Arka langsung pulang ke rumah untuk persiapan. Kami diantar pacar saya @fitaerika tercinta menuju terminal Terboyo Semarang dan tentunya sebelum berangkat kami minta ijin dulu ke orang tua, biar afdol perjalanannya. Oya, kami berangkat ke Malaysia via Bandara Juanda Surabaya jadi kami harus ke Surabaya dulu, lagi-lagi kami dipaksa oleh tiket promo termurah. Naik bis yang tidak begitu ceto merknya dari terminal Terboyo Semarang, Alhamdulillah sampai di Bandara Juanda tanggal 18 Oktober 2012 pukul 00.36 padahal flight 05.40. Yasudah lah, cari aman daripada telat dan istirahat dulu sebelum first flight :)
Bandara Juanda |
Bandara Juanda |
Tepat 08.30 WIM (Waktu Ih Malaysia) kami landing dengan selamat dan semangat di LCCT (terminal khusus AirAsia). Perbedaan waktu di Malaysia dan Indonesia adalah di Malaysia lebih cepat 1 jam daripada di Indonesia. Setelah itu kami langsung tancap menuju KL Central (pusat dari segala jalur dan transportasi di Malaysia) pakai SKYBUS, tadinya saya pikir SKYBUS itu bis langit yang bisa terbang kayak film di Indosiar tapi ternyata bis biasa, kayak bis patas di Indonesia tapi lebih besar dan nyaman. Lagi duduk santai melihat pemandangan selama perjalanan dari LCCT menuju KL Central, penumpang belakang telepon kenceng banget "ki inyong wis tekak, tunggu nang Pasar Seni wae lah". Sesuai dengan itinerary yang udah dibuat Arka, hari pertama kami mau gotik di Genting Highland, semacam pusat permainan seperti Dufan Ancol tapi Genting berada di dataran tinggi jadi hawanya dingin. Untuk menuju Genting, kami harus menaiki bis bernama Go Genting dari KL Central.
Bis Go Genting |
Alhamdulillah sampai Genting dan kami pun gotik, goyang itik.
Genting |
Genting |
Hotel Genting |
Waktu terus berjalan hingga akhirnya saya sadar jam tangan kado dari sang pacar menunjukan pukul 18.00 WIM, kami harus bergegas kembali ke KL Central karena pukul 23.00 kereta yang sudah kami pesan 2 minggu yang lalu akan memisahkan kami. Arka ke Penang dan saya ke Singapura. Sekitar jam 21.00 WIM kami sampai lagi di KL Central dan baru sadar juga kalau seharian ini kami belum makan! Nyari tempat makan yang punya menu nasi, sana-sini, sini-sana, sini-sini, sana-sana dan warung bernasi pun tutup semua, akhirnya kami memilih McD a.k.a mekdi sebagai pelampiasan kemarahan perut kami. Saya kira di mekdi ada nasi tapi ternyata enggak ada! "mekdi ada nasi cuman ada di Indonesia" kata Arka. Akhirnya big burger, french fries dan cola yang dijadikan satu paket menjadi BigMac saya santap. Puas menyantap BigMac, kami pun berpisah. Arka menuju stasiun kereta pintu B (kalau tidak salah, pintu B untuk jalur kereta menuju kawasan Thailand) dan saya menuju stasiun kereta pintu A (untuk jalur kereta menuju Singapura). Kami salaman dan mengucapkan "batrei diirit, dewe durung tuku charger universal sing colokan e 3" Oh my.. kami lupa beli charger universal dengan colokan 3 karena semua stop kontak di Malaysia dan Singapura pake colokan 3.
Tepat pukul 23.00 kereta saya datang. Kereta itu bernama Senandung Sutra. Agak jadul dan lebay gitu ya namanya? oke nama boleh jadul tapi dalamnya lebay abis!
Tempat tidur saya di kereta |
KTM Intercity |
KTM Intercity |
Bukan kursi sob! tapi kasur! pas banget sama badan yang sedang kecapekan dan butuh istirahat. Selama diatas kasur, saya berpikir "Ini saya mau ke Singapura buat pertama kalinya, tanpa temen yang udah pernah kesana dan cuman bawa 77 S$ lagi! mau jadi pengemis macam apa nanti di sana?" Perjalanan Malaysia-Singapura membutuhkan waktu sekitar 6 jam menurut jadwal, berarti jam 05.00 WIS (Waktu Ih Singapura) saya akan sampai di Singapura, negeri yang ingin saya kunjungi sejak SD karena melihat foto Mama sedang di bawah Merlion Statue.
*Part I sampai sini dulu aja ya. Akan segera saya ketik untuk Part II, enggak kalah membosankannya deh sama Part I ini.
keterangan :
*syarat dan ketentuan berlaku, dikira iklan..
Monday, January 7, 2013
Alhamdulillah, Cita-citaku Tercapai
Entah kenapa baru akhir-akhir ini saya merasakan sesuatu. Sesuatu yang cukup aneh buat saya yang tidak pernah serius. Berawal dari ba'da solat Ashar, saya duduk diatas sajadah, bukan panjang terbentang tentunya karena jika sajadah panjang terbentang maka itu lagu Bimbo. Saya diam tanpa kata, seperti lagu d'masiv, merenungi selintas pikiran yang melintas tiba-tiba ketika saya duduk setelah salam. Pikiran "cita-citaku tercapai". Cita-cita apa itu? cita-cita jadi presiden? cita-cita jadi menteri agama? cita-cita bisa nyaleg di 2014? tidak, bukan itu semua. Setelah solat Ashar itu, saya baru menyadari bahwa sebenarnya Allah SWT telah merealisasikan cita-citaku, beberapa cita-citaku malah. Apa saja itu? lets see, mari kita baca :
1. Sewaktu saya kecil, saya bercita-cita bisa makan hamburger dan kentang goreng di mekdi. Apa yang terjadi? alhamdulillah Allah SWT merealisasikannya, melalui kedua orang tua saya.
2. Setelah makan di mekdi, saya bercita-cita besok kalau udah besar bisa makan hamburger, kentang goreng dan fried chicken di mekdi dan bayar pakai uangku sendiri, alhamdulillah itu terjadi ketika saya duduk di bangku SMA. mmm... lebih tepatnya duduk di bangku mekdi ketika saya masih SMA.
3. Sewaktu saya kecil, saya bercita-cita bisa mengendarai motor lalu iseng mengendarai motor di trotoar, alhamdulillah minggu lalu saya baru melakukan itu.
4. Sewaktu saya kecil, saya bercita-cita bisa menyetir mobil, alhamdulillah Allah SWT mewujudkan itu melalui les stir mobil perdana, ngesrep, ketika saya kelas 2 SMA.
5. Ketika saya masih SMP, saya bercita-cita ke Jogja naik motor, alhamdulillah itu terwujud ketika saya kelas 3 SMA .
6. Ketika awal SMA, saya bercita-cita ke Jogja bareng pacar dan alhamdulillah itu terwujud.
Enggak bermutu ya cita-cita saya? hmm mari dilanjut ke sesi selanjutnya
7. Ketika saya masih SD, saya bercita-cita melajutkan studi di SMP NEGERI 5 SEMARANG dan SMA NEGERI 4 SEMARANG, alhamdulillah itu terwujud.
Ada juga sih yang gagal, bercita-cita kuliah di EKONOMI UNDIP atau HUBUNGAN INTERNASIONAL UGM, tapi melenceng ke SASTRA INGGRIS UNNES, tapi setidaknya dari sini satu cita-citaku juga tercapai, membahagiakan orang tua. Lho? kok bisa? kok gitu? kok bisa gitu? ya, orang tua saya yang menginginkan saya masuk SASTRA INGGRIS UNNES dan cita-cita saya adalah membahagiakan orang tua saya.
Kadang saya berfikir, apa bedanya cita-cita dan keinginan, toh keduanya sama-sama memiliki tujuan dan jelas. Jadi, saya anggap cita-cita dan keinginan adalah saudara kembar. Lalu, dari sini saya belajar bahwa ternyata "gantungkan cita-citamu setinggi langit" tidak efektif buat saya. Kenapa? karena dengan satu cita-cita setinggi langit, lalu gagal meraihnya maka buyarlah semua atau turunlah target cita-cita itu. Tapi, jika saya bercita-cita sedikit demi sedikit, berlevel seperti anak tangga, raih dulu 5cm pertama, naiki 5cm kedua, naiki 5cm selanjutnya dan begitu seterusnya maka saya bisa meraih cita-cita saya yang rendah untuk menuju cita-cita saya yang paling tinggi dan saya tidak akan terengah-engah untuk sampai kepuncak, itu.
Thursday, November 22, 2012
Indexstroyndosoul + X
Bukan nama minuman keras apalagi nama produk masrum terbaru, tapi dekat dengan Indexstroyndosoul + X nikmatnya melebihi penggunaan barang ilegal tersebut. Dekat dengan mereka, kamu bisa fly. Dekat dengan mereka, kamu bisa santai. Dekat dengan mereka, tingkat imajinasimu naik 500% dari sebelumnya. Dekat dengan mereka, berarti kamu bokek karena harus ada gudang garam, kopi dan terang bulan tanpa kacang setiap malam. Indexstroyndosoul + X adalah nama sebuah geng di Semarang, geng 4 jalan Ngesrep Timur. Geng ini adalah geng paling kuat di dunia. Geng ini berdiri sejak 2007, jadi sampai saat ini geng ini tidak pernah duduk, kuat bukan? eh kalau nyebut geng, kesannya negatif banget. Aku ganti deh biar kesannya positif, perkumpulan remaja! Perkumpulan remaja ini tadinya hanya dihuni oleh kurang dari 10 orang, tapi karena magnet elektrisitas dan inkridibilitas yang tinggi ditopang melankonika pertemanan yang mencuat dalam alur harmoni kehidupan yang melabelisasikan kehangatan sehingga sampai saat ini perkumpulan remaja ini berisi 16 pria dewasa yang belum pernah kissing! Mereka adalah galih, sugab, echa, tutus, dhanis, ces, galuh, ijan, unto, feri, jojo, jumadi, arek, faskha, lilik, diksi (NB : 2 nama terakhir tidak punya twitter).
Mereka juga aktif dalam olahraga futsal. Setidaknya seminggu sekali mereka melaksanakan futsal, pada setiap hari Jumat malam. Oleh karena itu, semua anggota dari perkumpulan remaja ini memiliki bentuk perut yang sixpacks, tidak njembling. Karena perkumpulan remaja ini bersifat positif maka dari dulu mereka sering mencoba untuk menjadi wirausahawans (jamak) yang tangguh. Salah satunya membuka kios pulsa di Mrican, dekat dengan lampu lalu lintas. Karena kios pulsa tersebut terlalu sepi, daripada nganggur tidak ada pekerjaan mereka memutuskan untuk mengamen di lampu lalu lintas tersebut. Apa yang terjadi saudara? uang hasil ngamen lebih banyak daripada keuntungan berjualan pulsa! akhirnya mereka gulung tikar dan berganti profesi menjadi pengamen. Usaha yang kedua adalah membuat kaos, jadi mereka mendesain kaos, memproduksi lalu menjual kaos tersebut kepada anak muda gaul sekitar. Merk kaos tersebut adalah NEW BHL! tapi karena terlalu sibuk dengan jerawat masing-masing maka usaha kaos pun gulung tikar juga. Usaha yang ketiga, berternak ayam! saya tidak tega untuk menjelaskan usaha ini karena kamu pasti sudah tau akhir dari usaha ini, ya! kamu benar! usaha ini sebentar lagi juga akan gulung tikar. Jadi, sudah ada berapa tikar yang mereka gulung?
Karena sekarang sedang tren custom motor, salah satu diantara kami mengikuti tren tersebut. Hari-harinya hanya digunakan untuk menata motor agar bentuknya sesuai keinginannya dan setelah motor jadi, kegiatan rutin futsal sudah tidak pernah dilakukannya. Akibatnya, tubuhnya menjadi gemuk kembali (lihat foto pertama, berdiri paling kiri). Karena virus motor mulai menjangkiti perkumpulan remaja ini, akhirnya dengan musyawarah mufakat mereka menyutujui untuk memberikan tambahan nama dibelakang nama asli mereka. Galih Foot Step, Sugab Tebeng, Echa Karbu, Tutus Lampu Jauh, Dhanis Klakson, Ces Velg Racing, Galuh Rantai, Ijan Ruji, Unto Ban Dalam, Feri Spion, Jojo Blok Mesin, Jumadi Jok Trepes, Arek Lampu Riting, Lilik Knalpot, Diksi Asap Knalpot.
(ab)sur(d)prise
Rasanya mau nangisin ketawa sambil salto kalau inget ini. Aneh tapi nyata lho tuips. Eh, ini kan aku nulisnya di blog, kok manggilnya tuips sih? tuips kan kalau nulisnya di twitter. Jadi gini bloigs, pacarku yang bernama Erika Dian Nofita, ulang tahun pas tanggal 17 November 2012. Ceritanya ane mau kasih surprise nih gan. Eh kok ane dan agan sih, ini kan bukan kaskus, ini blog sob! Nah aku bingung mau kasih surprise apa. Yaudah deh pake surprise pasaran, pura-pura marah ketika H-1. Jadi ceritanya pas H-1 aku enggak sms dia sama sekali, mau bikin dia bingung dan kesepian gitu ceritanya eh malah dia gak bingung sama sekali, malah pergi klayapan entah kemana. Oke, surprise pertama gagal.
Surprise kedua, tengah malam tepat pukul 00.00 menuju tanggal 17 November, aku datang kerumahnya. Hal seperti ini sudah aku lakukan semenjak tahun 2007 sampai sekarang, aku pikir ini akan menjadi kebiasaan yang baik. Aku datang kerumahnya sambil bawa kue tart yang udah ada lilin menyalanya lalu aku telpon dia dan dia keluar rumah lalu aku menyanyi "happy birthday to you" dan diiringi genjrengan gitarnya Acil The S.I.G.I.T. Surprise pasaran tersebut selalu sukses dari tahun 2007 sampai 2011. Namun kalian tahu apa yang terjadi pada surprise pasaran seperti ini ditahun 2012? GAGAL TOTAL!! Aku telepon dia berkali-kali, gak diangkat. Aku sms dia berkali-kali, gak dibalas. Padahal surprise ini udah aku siapin 360 menit sebelumnya. Sampai pada akhirnya waktu menunjukan 00.20, oke saya menyerah! saya tinggal itu kue tart yang udah aku pasangin lilin di pagar depan rumahnya lalu aku pulang. 9 menit setelah aku pulang ada sms "sayang, aku baru bangun tidur"
Surprise kedua, tengah malam tepat pukul 00.00 menuju tanggal 17 November, aku datang kerumahnya. Hal seperti ini sudah aku lakukan semenjak tahun 2007 sampai sekarang, aku pikir ini akan menjadi kebiasaan yang baik. Aku datang kerumahnya sambil bawa kue tart yang udah ada lilin menyalanya lalu aku telpon dia dan dia keluar rumah lalu aku menyanyi "happy birthday to you" dan diiringi genjrengan gitarnya Acil The S.I.G.I.T. Surprise pasaran tersebut selalu sukses dari tahun 2007 sampai 2011. Namun kalian tahu apa yang terjadi pada surprise pasaran seperti ini ditahun 2012? GAGAL TOTAL!! Aku telepon dia berkali-kali, gak diangkat. Aku sms dia berkali-kali, gak dibalas. Padahal surprise ini udah aku siapin 360 menit sebelumnya. Sampai pada akhirnya waktu menunjukan 00.20, oke saya menyerah! saya tinggal itu kue tart yang udah aku pasangin lilin di pagar depan rumahnya lalu aku pulang. 9 menit setelah aku pulang ada sms "sayang, aku baru bangun tidur"
Sampai rumah langsung merencanakan untuk membuat Plan B. Plan B adalah tanaman B atau pesawat B. Jadi aku pura-pura ngambeg karena surprise tengah malam gagal. Lalu aku meminta bantuan Tutus temanku untuk pergi kerumah Fita dan memberikan kado yang sudah aku persiapkan sebelumnya dan tolong sampaikan "Fit ada titipan kado dari Faskha", jadi seolah-olah Fita akan berpikir "lhoh kok Tutus sih yang ngasih kado dari moodh? duh moodhku sayang pasti marah gara-gara semalam aku ketiduran" dan apa yang terjadi agan tuips? ERIKA DIAN NOFITA SEDANG PERGI. JADI KADO DITINGGAL TUTUS DIKURSI TERAS RUMAH PACAR SAYA.
Subscribe to:
Posts (Atom)