Mencoba mencari celah dalam sempit dan gelapnya lorong, akhirnya aku keluar juga dari perut seorang wanita cantik, Sri Rejeki Urip namanya. Keluar dengan tangan mengepal menjaga "Janji Suci" dan tubuh penuh dengan darah. Kedatanganku sangat dinantikan layaknya para PNS menantikan datangnya tanggal 1 dan para pegawai swasta menantikan datangnya tanggal 25. Aku tak tahu, saat itu siapa yang pertama kali menggendongku, yang jelas Ibuku lah yang pertama kali menyusuiku.
RS Kariadi Semarang, disinilah aku dilahirkan untuk pertama kalinya dan terakhir kalinya. 6 Oktober 1991 tanggal yang sudah ditentukan Allah agar aku keluar dan belajar dengan dunia baru setelah selama kurang lebih 9 bulan terkurung diperut Sang Ibu. Aku digendong, dan saat itu juga ku coba mencari jam dinding agar aku tau jam berapa aku dilahirkan. Kulihat jam dinding dengan background "RS Kariadi Semarang". Jarum pendek dan gendut menunjukan angka 7, jarum panjang dan kurus menunjukan angka 12 dan jarum merah yang selalu bergerak lebih cepat dari jarum yang lain menunjukan angka 12. 07.00 itulah pertama kali aku menghirup oksigen diluar perut Sang Ibu.
Dan saat itu juga, mantan pacar Ibuku yang tak lain adalah Ayahku dan ternyata Ayahku adalah suami Ibuku berkata "jenengmu Faskha Harizki. Faskha seko Fastabiqul Khairat sing nduwe arti berlomba-lomba dalam kebaikan. Kuwi tak jupuk seko surat Al-Baqarah ayat 148. Harizki kuwi nduwe arti Hartono lan Rejeki. Hartono ki Bapakmu lan Rejeki ki Ibumu" dan saat itu juga aku tau kalau Ayahku bernama Hartono, Tri Hartono.
RS Kariadi Semarang, disinilah aku dilahirkan untuk pertama kalinya dan terakhir kalinya. 6 Oktober 1991 tanggal yang sudah ditentukan Allah agar aku keluar dan belajar dengan dunia baru setelah selama kurang lebih 9 bulan terkurung diperut Sang Ibu. Aku digendong, dan saat itu juga ku coba mencari jam dinding agar aku tau jam berapa aku dilahirkan. Kulihat jam dinding dengan background "RS Kariadi Semarang". Jarum pendek dan gendut menunjukan angka 7, jarum panjang dan kurus menunjukan angka 12 dan jarum merah yang selalu bergerak lebih cepat dari jarum yang lain menunjukan angka 12. 07.00 itulah pertama kali aku menghirup oksigen diluar perut Sang Ibu.
Dan saat itu juga, mantan pacar Ibuku yang tak lain adalah Ayahku dan ternyata Ayahku adalah suami Ibuku berkata "jenengmu Faskha Harizki. Faskha seko Fastabiqul Khairat sing nduwe arti berlomba-lomba dalam kebaikan. Kuwi tak jupuk seko surat Al-Baqarah ayat 148. Harizki kuwi nduwe arti Hartono lan Rejeki. Hartono ki Bapakmu lan Rejeki ki Ibumu" dan saat itu juga aku tau kalau Ayahku bernama Hartono, Tri Hartono.
ceileeehhh lanjut gan
ReplyDelete